tata cara sholat dhuha






Doa sholat dhuha – Dalam agama Islam, selain mengerjakan sholat wajib umat Islam juga dianjurkan untuk mengerjakan sholat sunnah. Sholat sunnah ada beberapa macam, salah satunya adalah sholat dhuha. Sholat ini juga dikenal dengan shalat sunnah untuk memohon rizki dari Allah SWT.

Sholat Dhuha dikerjakan pada waktu setelah terbit matahari hingga menjelang masuk waktu dhuhur. Ciri-ciri waktu shalat dhuha ini dimulai dari matahari yang mulai muncul dan naik kurang kebih sepenggelah dan berakhir sampai sedikit menjelang masuk waktu sholat dhuhur.
Tetapi, lebih baik dilakukan atau disunnahkan untuk dikerjakan ketika matahari agak tinggi dan panas juga agak terik.
Sedangkan bacaan surat pendek yang dibaca ketika sholat dhuha adalah disunahkan membaca surat Asy-Syam pada rakaat pertama dan surat Al-Lail pada rakaat kedua.
Melakukan sholat dhuha ini bisa dua rakaat dengan satu kali salam. Untuk jumlah maksimalnya, setiap pendapat dari masing-masing ulama tentunya berbeda-beda.
Ada yang berpendapat maksimal mengerjakan sholat dhuha adalah 8 rakaat, ada juga yang mengatakan 12 rakaat, dan ada juga yang menyatakan bahwa tidak ada jumlah maksimal dalam mengerjakan sholat dhuha.
Dengan adanya perbedaan tersebut, kita tidak perlu bingung untuk memilih mana yang benar. Karena Allah SWT tentunya menyukai hamba-Nya yang memperbanyak ibadah dan juga tidak melarang.
Jadi lebih baik bagi anda untuk mengerjakan sholat dhuha semampunya.


Waktu Sholat Dhuha


Lalu kapan saat yang tepat untuk mengerjakan sholat dhuha? Waktu sholat dhuha adalah setelah terbit matahari hingga menjelang masuk waktu dhuhur. Tetapi lebih baik jika dilakukan pada pagi hari saat matahari sedang naik atau sekitar pukul 09.00 WIB.

Tata Cara Sholat Dhuha

Untuk anda yang ingin mengerjakan sholat dhuha tetapi belum mengetahui tata cara sholat dhuha. Berikut adalah tata cara mengerjakan sholat dhuha.
  1. Pertama yang harus dilakukan adalah membaca niat. Niat sholat dhuha adalah sebagai berikut:
ﺃﺻَﻠِّﻲ ﺳُﻨَّﺔَ ﺍﻟﻀُﺤَﻰ ﺭَﻛَﻌَﺘَﻴْﻦِ ﻟِﻠﻪِ ﺗَﻌﺎﻟﻰَ
“Usholli sunnatatd-dhuha rak’ataini lillahi ta’alaa”.
Yang artinya “aku niat shalat sunat dhuha dua rakaat karena Allah ta’ala”. Perlu diingat shalat dhuha ini dikerjakan minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat dan dilakukan secara munfarid (tidak berjamaah). Bacaan niat dilakukan bersamaan dengan takbiratul ihram.
  1. Selanjutnya membaca doa iftitah, surat al-fatihah, dan membaca salah satu surat yang terdapat dalam Al-Qur’an, tetapi lebih diutamakan membaca surat Adh-Dhuha, Asy-Syamsu, Al-Lailu, dan Surat Asy-Syarh.
  2. Lalu melakukan ruku’ dan membaca tasbih tiga kali.
  3. Selanjutnya I’tidal dan membaca bacaannya.
  4. Sujud pertama dan membaca tasbih tiga kali.
  5. Lalu duduk di antara dua sujud dan membaca bacaannya.
  6. Setelahnya sujud kedua dan membaca tasbih tiga kali.
  7. Selanjutnya lakukan rakaat kedua seperti cara rakaat pertama tanpa membaca niat dan doa iftitah.
  8. Lalu kerjakan tasyahud akhir.
  9. Yang terakhir salam dua kali.
  10. Seusai salam, dianjurkan untuk berdzikir lalu membaca do’a setelah sholat dhuha.

Doa Sholat Dhuha

Setelah selesai mengerjakan sholat dhuha, disunnahkan untuk membaca doa sholat dhuha. Doa setelah sholat dhuha tidak dibatasi. Kita boleh berdoa apa saja yang kita inginkan, tentunya bukan doa yang berisi tentang keburukan.



Kita juga boleh membaca doa yang kita sukai. Namun, hendaknya kita memulai doa dengan menyebut nama Allah SWT, memuji syukur kepada Allah SWT, dan bershalawat atas Nabi Muhammad SAW.
َللهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ
ALLAHUMMA INNADH DHUHA-A DHUHA-UKA, WAL BAHAA-A BAHAA-UKA, WAL JAMAALA JAMAALUKA, WAL QUWWATA QUWWATUKA, WAL QUDRATA QUDRATUKA, WAL ISHMATA ISHMATUKA. ALLAHUMA INKAANA RIZQI FIS SAMMA-I FA ANZILHU, WA INKAANA FIL ARDHI FA-AKHRIJHU, WA INKAANA MU’ASARAN FAYASSIRHU, WAINKAANA HARAAMAN FATHAHHIRHU, WA INKAANA BA’IDAN FA QARIBHU, BIHAQQIDUHAA-IKA WA BAHAAIKA, WA JAMAALIKA WA QUWWATIKA WA QUDRATIKA, AATINI MAA ATAITA ‘IBADIKASH SHALIHIN.
Artinya :
“Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu, keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”.
Doa sholat dhuha ini merupakan salah satu dari keutamaan sholat dhuha, dimana kita lebih mudah meminta agar Allah bukakan pintu rezeki. Sesuai dengan hadist Nabi berikut ini :
“Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya “ (HR.Hakim dan Thabrani).

Keutamaan Sholat Dhuha  

Mengerjakan sholat dhuha memiliki banyak manfaat. Berikut adalah keutamaan sholat dhuha:

Sholat dhuha sebagai sedekah

Sholat dhuha dapat menjadi sedekah sesuai dengan hadist berikut :
Dari Abu Dzar al-Ghifari RA, ia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda : “Setiap pagi, setiap ruas anggota badan kalian wajib dikeluarkan shadaqahnya. Setiap tasbih adalah shadaqah, setiap tahmid adalah shadaqah, setiap tahlil adalah shadaqah, setiap takbir adalah shadaqah, menyuruh kepada kebaikan adalah shadaqah dan melarang berbuat munkar adalah shadaqah. Semua itu dapat diganti dengan shalat dhuha dua rakaat.” (HR. Muslim)

Dibangunkan sebuah rumah di surga

Untuk yang rajin mengerjakan sholat dhuha maka akan mendapat sebuah rumah yang dibangun di dalam surga. Hal ini sesuai dengan isi hadist Nabi Muhammad SAW : “Barang siapa yang shalat dhuha sebanyak empat rakaat dan empat rakaat sebelumnya, maka ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (Shahih al-Jami’ : 634)

Pahalanya setara dengan pahala umrah

Mengerjakan sholat dhuha tentunya akan mendapatkan pahala. Pahala dari sholat dhuha setara dengan pahala mengerjakan umrah.
Sesuai dengan isi hadist dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda : “Barangsiapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan bersuci untuk melaksanakan shalat wajib maka pahalanya seperti seorang yang melaksanakan haji. Barangsiapa yang keluar untuk melaksanakan shalat Dhuha maka pahalanya seperti orang yang melaksanakan umrah. (Shahih al-Targhib : 673)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LGBT dalam pandangan islam

LGBT ? istilah apakah itu ? Dan bagaimana hukum LGBT dalam pandangan islam ? Sedangkan peristiwa ini sedang ramai – ramainya diperbincangka...